Biaya Idle / Standby Alat Pancang Dan operator

Rumahmaterial.com – Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang banyak dipakai untuk berbagai macam jenis bangunan.

Seperti kita ketahui komponen biaya pekerjaan pondasi tiang pancang secara umum terdiri dari biaya untuk mobilisasi alat pancang, pengadaan material tiang pancang, dan biaya pekerjaan pemancangan tiang pancang itu sendiri.

Ada juga biaya untuk melakukan pengujian tiang pancang, isalnya biaya untuk PDA test.

Tetapi selain itu kami pernah membahas hal-hal lain yang berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan pekerjaan tiang pancang dalam artikel Biaya Pekerjaan Tiang Pancang Membengkak? Mungkin Ini Salah Satu Penyebabnya.

Sebenarnya ada lagi komponen biaya tak terduga yang bisa terjadi selama pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang yaitu biaya idle / stand by alat pancang dan operatornya.

Biaya ini timbul karena pelaksanaan pekerjaan berhenti sementara, yang menyebabkan alat pancang dan operator menganggur, tidak ada kegiatan sementara waktu.

Untuk dipulangkan alat pancangnya juga tidak memungkinkan karena nanti akan dikenakan biaya mobilisasi dan demobilisasi alat pancang dua kali.

Kadang selama pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terhentinya sementara kegiatan di lapangan, antara lain :

Ada masalah perijinan bangunan yang belum selesai diurus, tetapi pemilik proyek memaksakan untuk mulai pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Setelah alat pancang datang ternyata pelaksanaan pekerjaan harus dihentikan, karena masalah perijinan tersebut.
Kurangnya koordinasi dengan pihak supplier material tiang pancang sehingga terjadi keterlambatan pengiriman material tiang pancang. Atau bisa juga karena kesalahan dalam menghitung jumlah kebutuhan material tiang pancangnya.
Masalah koordinasi dengan warga dan lingkungan sekitar, misalnya ada bangunan yang mengalami kerusakan akibat getaran tiang pancang dan warga sekitar menuntut agar pekerjaan dihentikan sebelum kepastian bahwa pelaksanaan pekerjaan tidak akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
Ada perubahan desain bangunan saat pelaksanaan pekerjaan tiang pancang yang menyebabkan perubahan lokasi titik pancang, tetapi tidak segera diputuskan finalisasi perubahan desain tersebut, sehingga pekerjaan pondasi tiang pancang harus dihentikan dulu sementara.

Untuk biaya idle / standby alat pancang dan operatornya ini dikenakan oleh pihak kontraktor spesialis pekerjaan tiang pancang sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak mereka ke owner atau main kontraktornya.

Misalnya Ada kontraktor tiang pancang yang mengenakan biaya idle / standby alat setelah kegiatan pemancangan di lapangan berhenti selama 3 hari (3x24 jam).

Artinya setelah pekerjaan berhenti lebih dari 3 hari, maka pada hari ke-4 akan mulai dikenakan biaya idle / standby alat dan operator yang dihitung secara harian.

Biasanya kontraktor spesialis pancang akan mengenakan biaya idle / standby alat pancang dan operator sebesar Rp. 5.000.000,- / hari, tetapi tentunya besaran biaya ini bisa berbeda tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak.

Selanjutnya yang benar-benar harus diperhitungkan adalah kepastian sampai kapan pelaksanaan pekerjaan yang terhenti dapat dimulai kembali.

Lalu tinggal dihitung saja mana yang lebih ekonomis apakah memperhitungkan biaya harian untuk idle/standby alat atau memulangkan alat pancang tetapi nantinya akan dikenakan biaya mobilisasi dan demobilisasi dua kali.

Itu semua tentunya tergantung berapa jauh lokasi pool alat pancang dari lokasi proyek dan berapa lama pekerjaan pondasi tiang pancang harus dihentikan.

Yang paling aman adalah sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang harus dipastikan kalau perijinan bangunan sudah selesai, koordinasi lingkungan juga harus diperhatikan, serta pengadaan material tiang pancang jangan sampai terlambat.

Simak juga artikel : Produktivitas Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang.

Demikian sedikit ulasan rumahmaterial.com tentang Biaya Idle / Standby Alat Pancang Dan operator, semoga bermanfaat bagi Anda.